Pages

Bali Google Search

Custom Search

Tuesday, June 29, 2010

UPAKARA VIVAHA SAMSKARA (STANDAR)

I. UPAKARA PEKELING

a. Padmasari: Pejati 1, Segehan Cacahan putih kuning

b. Anglurah: Pejati, Ketipat dampulan, Segehan Cacahan Poleng.

c. Pemedal/Pemesu: Nasi dialasi dengan bakul, lauknya karangan Babi, Nasi digulung dengan upih, lauknya hati, Tuak 1 sujang, Bunga Cempaka 2 buah, Uang Kepeng 11 keteng, Canang Burat Wangi, Tetabuhan. Banten ini dihaturkan kehadapan: Sang Bhuta Hulu Lembu, Sang Bhuta Harta, dan Sang Bhuta Kilang –Kilung.

II. UPAKARA UNTUK KAMAR PENGANTIN:

Pelangkiran: Pejati, segehan cacahan putih kuning.
Di Atas Pintu Kamar Pengantin: Nasi takilan, lauknya darah mentah yang dialasi dengan limas, garam, bawang, jahe, terasi. Dihaturkan kehadapan: Sang Bhuta Pila-Pilu, Sanghyang Sasarudira, Sanghyang Muladrawa, Sanghyang Ragapanguwus, Kaki Rangga Ulung, dan Kaki Rangga Tan Kewuh.
Sanggar Surya: Suci l, Pejati 1, Soda Putih Kuning, Rantasan Putih Kuning, eteh-eteh Sanggar Surya (Uduh, Peji, Pisang lalung, Penjor, ceniga, gantung-gantungan), bungkak gading 1. Sor Sanggar Surya: Nasi Sasahan 9 tanding, Karangan 1, Nasi Sokan, Byakaon, Olahan babi 9 tanding, Gelar Sanga, Jangan Sekuali, Segehan Agung, tetabuhan arak, berem, tuak.
Sanggar Surya (Caru Dewasa): Suci, Tulung, Sesayut, Peras, Daksina, Penyeneng, Lis, Byakaon, Tetabuhan.
Padamasari: Pejati 1, Segehan Cacahan putih kuning
Anglurah: Pejati 1, Katipat Dampulan, Segehan Cacahan Poleng.

Lapaan / Ayaban: Suci 1, Pejati 1, Jerimpen Punggul 1 pasang, Sesayut Pewarangan /Sesayut Nganten, Sesayut Pageh Urip, Ayaban Tumpeng Pitu, Penyeneng Taterag (Gede), Banten Padengen-Dengenan/Pekala-Kalaan, Tikeh Dadakan, Kala Sepetan, Tegen-Tegenan, Sok Pedagangan, Penegtegan, Papegatan, Tatimpug, Banten Pejati (Jauman), Gebogan.
Upakara Untuk Pengayengan ke Leluhur Kedua Mempelai : Pejati 2 Soroh, segehan cacahan putih kuning 2 set.
Upakara Penyambutan Kedua Mempelai di depan Pintu Masuk: Segehan Cacahan panca Warna, Api Takep, Tetabuhan.
Upakara Arepan Sang Pandita: Suci 1, Pejati 1, Prayascita, Byakala, Pengulapan, Durmenggala, Payuk Pelukatan, Sibuh Pepek, Lis 1 pasang, Kuma Ligi, Kuskusan Sudamala, Sirawista., Punia, Pejati Pewali 1 soroh + Segehan cacahan.
Upakara Tambahan Untuk Di Pemesu, Dapur, Air: Soda 6 set, Segehan Panca Warna 1, Putih Kuning, 1, Hitam 1
Upakara Tukang Rias: Pejati, Segehan cacahan Putih Kuning.
10. Gantung-Gantungan, Ceniga, Tamiang: 8 set.

III. PENJELASAN BEBERAPA BUAH BANTEN:

1.BANTEN PADENGEN-DENGENAN: Pejati, Suci, Sesayut Lembaran, Pengambyan, Penyeneng, Tulung Metangga 2 buah, Sanggah Urip 1, Pamugpug (Tumpeng kecil 5 buah dialasi dengan kulit sayut lengkap dengan kue, buah, dan rerasmen sampyan nagasari), Untek 7 buah dialasi dengan taledan lengkap dengan kue, buah,lengkap dengan rerasmen, Solasan 22 tanding (Nasi dialasi teledan kecil, lengkap dengan buah, kue, lauknya sate, lekesan 1 set. Bayuan (penek warna 5 dialasi dengan daun telujungan lauknya olahan ayam Brumbun, dan baying-bayangnya ditaruh di atasnya lengkap dengan kuangen, canang sari, sampyan nagasari.

2.TIKEH DADAKAN: adalah sebuah tikar kecil yang terbuat dari daun pandan yang masih hijau. Ini adalah symbol kesucian mempelai wanita.

3.SESAYUT PEWARANGAN/SESAYUT NGANTEN: Aled Sayut, kain putih kuning, beras, base tampel, benang, jinah 11 keteng, Daksina mewastra putih kuning 2 set (1 dihias seperti laki-laki/melelancingan, 1 dihias seperti wanita/metapihan), tumpeng putih 1, tumpeng kuning 1, semua mepelekir, masing-masing diisi kuangen , tulung metangga 2, pasucian, penyeneng 2, sesarik 2, tatebus putih-kuning, buah, kue, pisang lengkap, kojong rangkat 2, sampyan nagasari 2, lauknya ayam putih betina 1, ayam putih jantan 1, semuanya dipanggang, peras, 2, soda 2, katipat kelanan 2, canang sari 2 pasang.

4.SESAYUT PAGEH URIP: Aled sayut, Buah, kue, pisang, Nasi mejangka aji jembung, di atasnya diisi tumpeng putih 1, disisipi bunga cempaka 2, Tumpeng kuning 1, disisipi bunga cempaka kuning 2, bunga teratai putih dan biru masing-masing 1, kojong rangkadan, tulung urip 5, tulung sangkur 5, ketipat pandawa 5, ketipat sari 5, lauknya bebek diguling, garam 1 takir, peras, tulung, sayut (sorohan alit), canang burat wangi, lenga wangi, pasucian, tatebus putih kuning, sampyan nagasari, canang sari.

5.KALA SEPETAN: Sebuah bakul yang berisi telor ayam mentah 1 butir,batu bulitan, 1 buah, uang 25 keteng, kunir, talas, andong, kapas, lalu bakul tersebut ditutup dengan serabut kelapa yang dibelag tiga dan berasal dari sebutir kelapa, serabut tersebut diikat dengan benang Tri Datu, di atasnya diisi pucuk kayu dapdap, dan lidi masing-masing 3 buah. Banten ini merupakan perwujudan Sang Kala Sepetan, salah satu yang menerima persembahan Padengen –dengenan.

6.TEGEN-TEGENAN: cangkul, sebatang tebu, dan cabang pohon dapdap, pada salah satu sisinya diisi periuk berisi air, dan di sisi yang lainnya berisi periuk yang di dalamnya ada uangnya. Ini melambangkan bahwa sebagai laki-laki/suami harus bekerja keras, sehingga menjadi sumber penghidupan bagi anggota keluarga.

7.SOK PEDAGANGAN: sebuah bakul yang di dalamnya berisi, beras, kain, bumbu dapur, rempah-rempah, pohon kunir, pohon talas, dan andong. Ini melambangkan bahwa sebagai wanita/istri harus dapat mengatur rumah tangga sehingga terjalin keharmonisan.

8.PENEGTEGAN: Sebuah tempat yang berisi Keris lengkap dengan pakainnya, biasanya diletakkan di Sanggah Kemulan. Sebagai simbol bahwa sejak hari ini kedua mempelai memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan Merajan (simbol Purusa).

9.PAPEGATAN: dibuat dengan ranting pohon dapdap, yang dipasang agak berjauhan, dihubungkan dengan benang putih. Pejati 1, segehan putih kuning 1. Sebagai simbol dimulainya masa Grhastha (berumah tangga).

10.TATIMPUG: dibuat dari beberapa ruas bambu yang kedua ruasnya masih utuh. Bantennya soda. Dalam upacara nanti dibakar sehingga mengeluarkan suara. Sebagai tanda kesuksesan.

11.BANTEN PEJATI (JAUMAN): Pejati 1 set, ditambah dengan aneka kue pasar, dilengkapi dengan sirih, pinang, tembakau, gambir, rantasan seperadeg, (pakaian 1 stel). Dihaturkan di Sanggah Kamulan, kemudian diserahkan kepada orang tua mempelai wanita.

12.TUMPENG PITU: Peras tumpeng 2 sampyan pers. Pengambyan tumpeng 2 tulung pengambyan 2, katipat pengambyan 1 sampyan pengambyan. Dapetan tumpeng 1 sampyan jaet guak. Ayunan tumpeng 1 sampyan jaet guak. Pengulap tumpeng 1 sampyan jaet guak. Sesayut Lembaran; nasi penek 1 sampyan nagasari. Nasi Pangkonan Putih Kuning sampyan nagasari. Katipat Sirikan sampyan nagasari. Soda; nasi penek 2 sampyan petangas. Pasucian, Penyeneng

http://dharmavada.wordpress.com/2009/11/26/upakara-vivaha-samskara-standar/

2 comments:

  1. wah...
    info yg baru nie..
    ijin menyimak gan..

    ReplyDelete
  2. ga ngertii!!!
    ga' ada bahasa yang lebih sederhana, terutama buat anak2 muda luar bali??

    ReplyDelete