Pages

Bali Google Search

Custom Search

Saturday, June 26, 2010

MAKNA BANTEN JERIMPEN

Om Swastyastu

Setelah sempat tersendat membahas ttg makna upakara tiba saatnya utk dilanjutkan...semoga bermanfaat...!
Upakara ini memiliki juga tatanan tertentu dan memiliki ciri khas tertentu shg hampir semua umat Hindu(Bali) mengetahui bhw banten itu adalah jerimpen.
Jeripen berasal dari dua suku kata yaitu: jeri dan empen. Jeri berasal dari kata Jari dan empen dari kata Empu. Dari kata jari menjadi asta (Asta Aiswarya) yang diartikan delapan penjuru dunia, sedangkan empu berarti Sang Putus (Maha Suci), diilustrasikan sbg Sang Hyang Widhi, krn Sang Hyang Widhilah yg mengatur dan memutuskan sgl yg ada di alam semesta.

Dengan demikian banten jerimpen adalah merupakan simbol permohonan kehadapan Tuhan beserta manifestasiNya (Asta Aiswarya) agar Beliau memberikan keputusan berupa anugrah baik secara lahiriah maupun bathiniah. Oleh karena itu jerimpen selalu dibuat dua buah dan ditempatkan di sampng kanan dan kiri dari banten lainnya, memakai sampyan windha (jit kokokan), windha berasal dr kata windhu yg artinya suniya, dan suniya diartikan Sang Hyang Widhi. Dua buah jerimpen mengandung maksud dan makna sbg simbol lahiriah dan bathiniah.
Dalam penataannya jerimpen mengikuti konsep tatanan; kanistama, madyama dan uttama. Dalam tatanan upakara yang kanistama susunannya lebih sederhana dengan dialasi dulang kecil/sesenden dengan sampyan nagasari. Tapi dalam tatanan upakara madyama dan uttama biasanya bentuk banten jerimpen ini memakai keranjang jerimpen (badan) dan memakai sampyan windha (jit kokokan)
Om Santih Santih Santih Om

Kalanturang olih: Pekak Sukawati

No comments:

Post a Comment